Pada tahun 2012, Pemerintah Kota Paris memutuskan untuk menghentikan bantuan dana kepada Paris Saint-Germain. Keputusan ini diambil menjelang sidang Dewan Kota pada 12 November.
PSG yang saat itu telah dimiliki oleh Qatar Sports Investments dianggap tidak lagi membutuhkan dukungan anggaran dari dana publik. Kota Paris menilai bantuan ini tidak lagi tepat di tengah tekanan anggaran.
Menurut pihak kota, sejak musim 2012–2013 PSG akan menjalankan semua kegiatannya tanpa bantuan dari anggaran publik. Klub dinilai cukup mandiri secara finansial.
Baca juga: Dampak Uang PSG ke Kompetisi Ligue 1 Prancis pada 2012
Subvensi ini sebenarnya tidak digunakan untuk pemain bintang, melainkan dialokasikan untuk kegiatan pembinaan pemain muda dan tim sepak bola wanita. Namun, nilainya terus menurun setiap tahun.
Pada musim 2011–2012, PSG masih menerima satu bantuan terakhir senilai 1 juta euro—lebih rendah dari musim sebelumnya dan jauh dibandingkan bantuan sebesar 6 juta euro pada tahun 2001.
Meski bantuan ke klub dihentikan, Pemerintah Kota justru meningkatkan subvensi untuk Yayasan PSG dari 150 ribu menjadi 170 ribu euro per tahun, dengan kemungkinan kenaikan lagi jika proyek sosialnya berkembang.
Langkah ini menuai kritik. Beberapa pihak mempertanyakan mengapa klub yang menghabiskan lebih dari 140 juta euro untuk membeli pemain masih mendapat dukungan dana publik, meski untuk kegiatan sosial.
Selain itu, Kota Paris tetap menganggarkan lebih dari 660 ribu euro per tahun untuk membeli tiket pertandingan di Parc des Princes, yang dibagikan gratis kepada anak-anak, pegawai kota, dan pejabat.
Sumber: Le Parisien, 1 November 2012