Cavani Pecah Janji Manis 2014, Katanya PSG Bisa Juara Liga Champions

Cavani

SEJARAH PSG – Awal 2014, Edinson Cavani berdiri percaya diri di Doha, membawa harapan besar dari Paris. Dengan rambut rapi dan keyakinan membara, ia menyebut PSG mampu menaklukkan Eropa. Tapi janji itu justru jadi ironi, karena kenyataan tak pernah berpihak.

Di atas lapangan, Cavani memang bersinar. Bermain di samping Zlatan Ibrahimovic, ia mencetak gol demi gol. Tapi di balik statistik, ada retakan. Adaptasi yang berat, kehidupan pribadi yang kacau, dan bayangan besar Zlatan yang tak mudah diimbangi.

Cavani bicara tentang emosi mencetak gol, tentang tanggung jawab profesional. Tapi yang lebih kuat adalah rasa bersalahnya pada diri sendiri saat PSG gagal, dan Liga Champions menjauh dari genggaman. Ia berkata percaya, namun sepak bola tak hidup dari percaya saja.

Baca juga: Kota Paris Hentikan Bantuan Dana untuk PSG 2012

Ia mencintai Paris, mencintai stadion dan suporternya. Tapi itu tak cukup. Ia ingin trofi, sejarah, keabadian semua yang dijanjikan musim itu, tak satupun menjadi nyata. PSG gagal, dan janji Cavani terkubur bersama mimpi yang tak pernah terwujud.

“Saya tidak peduli bagaimana saya mencetak gol, yang penting mencetak gol… (tertawa) Ya, saya benar-benar yakin PSG bisa memenangkan Liga Champions . Segala sesuatu mungkin terjadi dalam sepak bola. Dan mereka yang bekerja paling keras akan memenangkan hadiah utama. Saya bekerja 100 persen untuk mencapai tujuan saya bersama PSG,” kata Cavani dalam wawancara dengan Le Figaro.

Di akhir wawancara, Cavani tertawa soal rambut panjangnya. Tapi kita tahu, bukan itu yang jadi sorotan. Yang dikenang adalah ucapannya yang dahulu terasa pahit PSG bisa juara Liga Champions. Tapi 2014 berlalu tanpa kejayaan, hanya luka yang perlahan menjadi legenda sebelum akhirnya PSG juara Liga Champions 11 tahun kemudian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *