PSG INDONESIA – Gelandang Stade de Reims, Teddy Teuma, akhirnya angkat bicara soal situasi pelik yang ia alami di penghujung musim Ligue 1 2024-2025. Pemain asal Malta itu disingkirkan dari skuad utama sejak awal April, meski sebelumnya mencetak gol kemenangan di semifinal Coupe de France.
“Mereka mencari kambing hitam atas hasil buruk tim, dan saya yang jadi sasaran,” ujar Teuma dalam wawancara eksklusif dengan Var-Matin.
Tanggal 2 April 2025 menjadi penampilan terakhir Teuma bersama Reims, saat ia mencetak gol ke gawang Cannes (2-1) untuk mengantarkan tim ke final Coupe de France. Namun usai laga itu, manajemen klub justru mengambil keputusan mengejutkan dengan mencoretnya dari tim.
Baca juga: PSG dan Marseille Umumkan Jadwal Duel Classique Musim Depan
Pihak klub menyebut bahwa keputusan ini diambil karena “perilaku negatif” sang pemain. Namun Teuma merasa keputusan itu tidak adil dan tidak berdasarkan pada performa.
“Saya ingin menyelesaikan musim ini bersama tim, tapi saya tak bisa disalahkan atas degradasi atau kekalahan 0-3 dari PSG di final,” tegas pemain 31 tahun itu.
Reims akhirnya terdegradasi ke Ligue 2 usai kalah di laga playoff melawan Metz (agregat 1-4 setelah extra time). Teuma, yang masih terikat kontrak hingga 2027, mengaku sulit membayangkan masa depan di Reims.
“Bermain di Ligue 2 akan jadi langkah mundur. Tapi sejauh ini saya belum punya tawaran konkret,” katanya.
Menariknya, wawancara ini dilakukan sebelum dua perubahan besar terjadi: degradasi administratif Lyon yang bisa membuka peluang Reims tetap bertahan di Ligue 1, serta penunjukan Karel Geraerts mantan pelatih Teuma di Union Saint-Gilloise sebagai pelatih baru Reims.
Kini publik menantikan apakah kehadiran Geraerts bisa membuka lembaran baru antara Teuma dan Reims, atau justru mengantar sang pemain ke pintu keluar secara permanen.