Vitinha PSG 2025
Mantan gelandang Barcelona sekaligus eks pelatih Blaugrana, Xavi Hernández, memberikan apresiasi besar kepada Vitinha. Dalam wawancaranya bersama AS, Xavi mengakui bahwa gelandang Paris Saint-Germain (PSG) itu layak bersaing memperebutkan Ballon d’Or tahun ini, bahkan menilai kualitas sang pemain berada pada level yang sangat tinggi.
Peraih Ballon d’Or enam kali sebagai pelatih dan pemain itu menyebut bahwa edisi terbaru penghargaan tersebut menimbulkan polemik. Menurutnya, bukan hanya Lamine Yamal, pemain andalan Barcelona yang finis di posisi kedua melainkan sejumlah nama termasuk Vitinha, Mohamed Salah, Pedri, dan Raphinha juga pantas mendapatkan trofi tersebut.
“Menurut saya, Yamal sangat layak memenangkannya. Vitinha, Salah, Pedri, Raphinha… banyak yang layak. Tapi pada akhirnya gelar kolektif memiliki pengaruh besar. Yamal akan menang suatu hari nanti—itu pasti—ketika timnya juara Liga Champions atau Piala Dunia,” ujar Xavi.
Baca juga: Usai Raih Peringkat Tiga Ballon d’Or, Vitinha Ungkap Rahasia Performa Gemilang
Xavi turut mengenang momen ketika memberikan debut kepada Lamine Yamal pada usia 15 tahun. Ia menyebut Yamal sebagai pemain tanpa rasa takut, penuh kepercayaan diri, dan sudah menonjol sejak hari pertama berlatih bersama tim utama.
Namun, pembicaraan kemudian kembali mengarah pada Vitinha. Xavi tidak hanya memuji kemampuan gelandang Portugal itu, tetapi juga secara langsung membandingkan gaya bermain mereka.
“Vitinha, Pedri, atau De Jong adalah pemain yang mengontrol permainan. Itu dulu saya,” kata Xavi. “Mereka sangat penting untuk memberi struktur pada tim. Tapi kemudian ada para terpilih, seperti Yamal atau Dembélé yang muncul sebagai pembeda di pertandingan besar.”
Xavi juga mengungkap bahwa ruang ganti Barcelona kerap memperbincangkan kapan Yamal akan memenangkan Ballon d’Or, menegaskan keyakinan internal klub terhadap potensi sang pemain.
Ketika ditanya siapa favorit juara Piala Dunia 2026, jawaban Xavi cukup tegas—dan tidak memasukkan Portugal.
“Favorit? Spanyol pastinya. Mereka tahu bagaimana bersaing dan sudah membuktikannya dengan menjuarai Euro. Spanyol dan Argentina adalah dua favorit utama,” ujar Xavi.
Pelatih PSG Luis Enrique mengakui performa timnya jauh dari harapan dan menyebut “mustahil menang dengan…
Monaco membuka skor di menit ke-69. Berawal dari umpan panjang Salisu, Golovin mengirimkan crossing matang…
PSG kalah dari AS Monaco lewat gol tunggal dari Minamino. Chevalier menceritakan kondisi tim Paris…
Diallo menjelaskan bahwa kebiasaan itu bukan tanpa alasan. Baca selengkapnya di artikel ini.
Pelatih asal Spanyol itu melanjutkan dengan mengingatkan mengenai agenda berat PSG ke depan.
Pelatih PSG itu menambahkan mengenai idenya untuk mengidentifikasi pemain muda dengan potensi besar