Hakimi di Ambang Batas, PSG Ketar-ketir Fisik Pemain Terancam Drop

PSG INDONESIA MEDIA – Piala Dunia Antarklub sedang memanas, begitu juga perdebatan soal jadwal super padat yang bikin para pemain megap-megap. Mengambil contoh Achraf Hakimi, kritikus Félix Rouah di RMC blak-blakan menyayangkan numpuknya pertandingan dan ancaman cedera yang membayangi.

Sepak bola saat ini memang sedang ‘membelok’ ke arah yang kurang disukai banyak pengamat. Penyebabnya jelas, keputusan UEFA yang terus menambah jumlah pertandingan di kompetisi Eropa, ditambah lagi FIFA yang kini memberlakukan Piala Dunia Antarklub baru di tengah musim panas.

Geram dengan jadwal yang bikin pusing tujuh keliling, Félix Rouah memanfaatkan ‘panggung’ siaran langsungnya di RMC dalam program After Foot. Dia pun menyoroti betapa gila-nya jumlah pertandingan yang harus dilakoni beberapa tim. Khususnya, ia menyorot kasus Achraf Hakimi yang sebentar lagi akan melakoni pertandingan ke-60 musim ini saat melawan Bayern Munchen di perempat final Piala Dunia Antarklub.

Khawatir Soal Kondisi Hakimi

“Para pemain Inter Milan saja sudah melakoni pertandingan ke-60 mereka musim ini. Kita bisa bersembunyi di balik alasan apa pun… Tapi, sepak bola profesional sekarang memang seperti ini. Ada siklus empat tahunan, satu tahun ada Euro, satu tahun ada Piala Dunia, dan sekarang ada Piala Dunia Antarklub. Ini akan mengubah drastis cara klub mempersiapkan diri, mengelola skuad, dan bagaimana mereka memulai musim liga. Ini jadi tidak mungkin,” tegas Félix Rouah di RMC After Foot.

“Achraf Hakimi akan bermain melawan Bayern di pertandingan ke-60 musim ini, dan dia akan pergi ke Piala Afrika (CAN) di bulan Desember!” tambahnya.

Sekadar mengingatkan, PSG sendiri memanggil para pemainnya untuk latihan pramusim pada 15 Juli 2024. Jika klub Paris ini berhasil mencapai final Piala Dunia Antarklub pada 13 Juli mendatang, itu berarti mereka sudah melakoni satu tahun penuh tanpa henti, Rata-rata, satu pertandingan setiap empat hari.

Data yang mencengangkan ini rupanya tidak membuat para petinggi sepak bola khawatir, bahkan sebaliknya. Sementara itu, untuk Achraf Hakimi, kekhawatiran cedera akibat akumulasi pertandingan jelas sangat tinggi dan beralasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *